Pentingnya Industri Pertahanan Nasional Untuk Indonesia

Indonesia adalah negara yang hebat dengan jumlah penduduk dan sumber daya yang kaya. Namun sayangnya Indonesia masih merupakan negara berkembang dalam statusnya di antara kompetisi kekuatan dunia. Persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi kekuatan besar tersedia untuk Indonesia. Tetapi Indonesia masih di belakang Cina, India, dan mungkin Brasil. Selain populasi yang besar, sumber daya alam yang kaya, pengembangan ekonomi dan teknologi, Cina dan India memiliki kapasitas militer yang besar dan kuat. Dalam politik internasional, negara yang memiliki kekuatan militer yang tangguh dapat menggunakannya sebagai pengungkit dalam kompetisi internasional. Dari negosiasi ekonomi hingga pertikaian perbatasan, ukuran dan postur pasukan militer juga berkontribusi pada hasil negosiasi dan perselisihan tersebut. Jadi di masa damai, politik pengelolaan dan konservasi air kekuatan militer masih berfungsi untuk kepentingan nasional.

Tentu saja, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kapasitas diperlukan untuk membangun kekuatan militer yang kuat dan modern. Tapi, ada faktor lain yang memungkinkan kedua negara membangun kekuatan militer yang tangguh. Faktor itu adalah industri pertahanan nasional mereka. Kekuatan militer mereka didukung dan dipasok oleh industri pertahanan mereka yang kuat. Sebelumnya, mereka mengimpor senjata militer dari Barat dan Rusia. Kemudian mereka melakukan penelitian dan pengembangan untuk senjata-senjata itu. Mereka juga membutuhkan lisensi dan transfer untuk teknologi impor senjata. Pada akhirnya, mereka sekarang mampu memproduksi perangkat keras dan senjata militer mereka sendiri tanpa terlalu bergantung pada produsen senjata dari Barat dan Rusia.

Dalam kasus Indonesia, kesehatan ekonomi makro Indonesia tampaknya negara kepulauan ini mengikuti Cina dan India dalam mengembangkan industri pertahanan nasional. Indonesia memiliki beberapa perusahaan milik negara yang telah mulai memproduksi perangkat keras dan senjata militer untuk Tentara Nasional Indonesia. Perusahaan pertama adalah Pindad. Perusahaan ini membuat APC (Armoured Personal Carrier) Anoa, senapan serbu SS2, dan amunisi. Yang kedua adalah PTDI atau Indonesian Aerospace (IAe). Perusahaan ini memproduksi pesawat CN-235 untuk keperluan militer dan sipil. PTDI membuat CN-235 MPA untuk Angkatan Udara Indonesia. PTDI juga memproduksi helikopter dan menyediakan layanan refitting untuk memelihara pesawat. Yang ketiga adalah PT. SAHABAT. Perusahaan ini memproduksi kapal untuk keperluan militer dan sipil. PT. PAL sudah memproduksi kapal patroli cepat untuk Angkatan Laut Indonesia.

Indonesia perlahan dan bertahap membangun kapasitasnya dalam industri pertahanan nasional. Setelah embargo militer dari AS, Indonesia telah belajar bahwa mereka harus kurang tergantung dari negara lain dalam pengadaan perangkat keras dan senjata militer. Ini baru permulaan. Berita terbaru adalah Korea Selatan dan Indonesia menandatangani MoU dalam meneliti dan memproduksi pesawat tempur 4,5 generasi. Semoga di tahun 2020 Indonesia memproduksi 4 skuadron pesawat tempur semi-siluman secara nasional.

Comments

Popular Posts